Penting Untuk Guru
JAM
About Me
- Slamet Ra
- Terlahir nun jauh di Desa terpencil, dengan asa yang tinggi meniti satu demi satu jalan kehidupan dan hari ini hadir untuk berbagi informasi di dunia pendidikan. Dengan motto Hidup adalah Memilih, maka pilihlah pilihan yang benar sehingga tidak menyesal kemudian.
Peta Trafik
Anda Ke-
Layak Dibaca
Halaman Populer
Blog Archive
- Agustus 2007 (1)
- Februari 2008 (1)
- Juli 2008 (3)
- Agustus 2008 (4)
- Desember 2008 (8)
- Februari 2010 (16)
- April 2010 (1)
- Mei 2011 (3)
- Maret 2012 (1)
- Maret 2022 (1)
Senin, 08 Februari 2010
Molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom-atom yang berbeda, setiap atomnya mempunyai daya tarik terhadap elektron juga tidak sama sehinga kedudukan pasangan elektron akan bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif. Misalnya, pada molekul HCl, atom klor mempunyai kemampuan menarik elektron lebih kuat daripada atom hidrogen.
Jadi kedudukan pasangan elektron yang digunakan berikatan lebih mendekati atom klor, sehingga terjadi pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub). Akibatnya, atom Cl lebih bermuatan negatif (polar negatif, d- ) dan kelebihan muatan positif ada pada atom H (polar positif, d+). Molekul-molekul seperti HCl ini disebut molekul polar, sedang molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom yang sama seperti H2 merupakan molekul nonpolar.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang berikatan, semakin polar molekul yang terbentuk
Untuk mengetahui besarnya kepolaran suatu senyawa digunakan momen dipol. Semakin besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan atau mendekati ke sifat ionik. Pada senyawa non-polar mempunyai momen dipol nol. Momen Dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak antara kedua muatan tersebut
u = q . d
Dengan:
u (baca:miu) = momen dipol dalam satuan Debye
q = muatan dalam satuan s. e. s (satuan elektrostatis)
d = jarak dalam satuan (angstrom)
Percobaan:
Untuk mengetahui apakah suatu senyawa bersifat polar atau non polar, anda dapat mengikuti percobaan berikut.
1. Siapkan sebuah buret dan beberapa zat yang akan dibuktikan kepolarannya seperti: air aquadest (H2O), asam klorida (HCl), karbon tetraklorida (CCl4), benzen, dan lain-lainnya.
2. Isilah buret dengan zat yang ingin diketahui sifatnya.
3. Bukalah kran buret, sehingga zat keluar pelan-pelan.
4. Dekatkan batang magnet (atau penggaris plastik yang telah digosok-gosok pada kain sehingga terjadi magnet elektrostatis).
5. Amati!. Apabila tetesan zat ditarik ke arah magnet berarti zat itu merupakan senyawa polar.
Kepolaran molekul poliatom ditentukan oleh: a) kepolaran ikatan dan b) struktur ruang molekul. Mari kita perhatikan molekul CCl4, yang mempunyai bentuk molekul tetrahedaral dengan atom C sebagai pusat dan atom-atom Cl pada sudut-sudutnya. Sekalipun ikatan C – Cl bersifat polar, karena struktur molekul tersebut simetris maka momen dipol yang terjadi saling meniadakan dan bersifat non-polar. Apabila salah satu atom Cl diganti oleh atom lain misalnya H, maka diperoleh molekul yang bersifat polar.
Pada molekul CO2, atom O lebih elektronegatif daripada atom C, sehingga elektron akan lebih mendekat ke atom O. Akan tetapi, karena momen dipol ke arah kedua atom oksigen ini berlawanan maka akan saling meniadakan sehingga molekul CO2 bersifat non-polar dengan bentuk molekul linier. Pada molekul H2O, kedua momen dipol tidak saling meniadakan karena molekul ini mempunyai bentuk V dengan sudut 105o, sehingga H2O merupakan molekul yang polar.
Gambar. Molekul CCl4 (non-polar), molekul CO2 (non-polar), dan molekul H2O (polar)
Jadi kedudukan pasangan elektron yang digunakan berikatan lebih mendekati atom klor, sehingga terjadi pemisahan muatan dan terbentuk dipol (dwikutub). Akibatnya, atom Cl lebih bermuatan negatif (polar negatif, d- ) dan kelebihan muatan positif ada pada atom H (polar positif, d+). Molekul-molekul seperti HCl ini disebut molekul polar, sedang molekul kovalen diatomik yang terbentuk dari atom yang sama seperti H2 merupakan molekul nonpolar.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan unsur-unsur yang berikatan, semakin polar molekul yang terbentuk
Untuk mengetahui besarnya kepolaran suatu senyawa digunakan momen dipol. Semakin besar harga momen dipol, semakin polar senyawa yang bersangkutan atau mendekati ke sifat ionik. Pada senyawa non-polar mempunyai momen dipol nol. Momen Dipol adalah hasil kali muatan dengan jarak antara kedua muatan tersebut
u = q . d
Dengan:
u (baca:miu) = momen dipol dalam satuan Debye
q = muatan dalam satuan s. e. s (satuan elektrostatis)
d = jarak dalam satuan (angstrom)
Percobaan:
Untuk mengetahui apakah suatu senyawa bersifat polar atau non polar, anda dapat mengikuti percobaan berikut.
1. Siapkan sebuah buret dan beberapa zat yang akan dibuktikan kepolarannya seperti: air aquadest (H2O), asam klorida (HCl), karbon tetraklorida (CCl4), benzen, dan lain-lainnya.
2. Isilah buret dengan zat yang ingin diketahui sifatnya.
3. Bukalah kran buret, sehingga zat keluar pelan-pelan.
4. Dekatkan batang magnet (atau penggaris plastik yang telah digosok-gosok pada kain sehingga terjadi magnet elektrostatis).
5. Amati!. Apabila tetesan zat ditarik ke arah magnet berarti zat itu merupakan senyawa polar.
Kepolaran molekul poliatom ditentukan oleh: a) kepolaran ikatan dan b) struktur ruang molekul. Mari kita perhatikan molekul CCl4, yang mempunyai bentuk molekul tetrahedaral dengan atom C sebagai pusat dan atom-atom Cl pada sudut-sudutnya. Sekalipun ikatan C – Cl bersifat polar, karena struktur molekul tersebut simetris maka momen dipol yang terjadi saling meniadakan dan bersifat non-polar. Apabila salah satu atom Cl diganti oleh atom lain misalnya H, maka diperoleh molekul yang bersifat polar.
Pada molekul CO2, atom O lebih elektronegatif daripada atom C, sehingga elektron akan lebih mendekat ke atom O. Akan tetapi, karena momen dipol ke arah kedua atom oksigen ini berlawanan maka akan saling meniadakan sehingga molekul CO2 bersifat non-polar dengan bentuk molekul linier. Pada molekul H2O, kedua momen dipol tidak saling meniadakan karena molekul ini mempunyai bentuk V dengan sudut 105o, sehingga H2O merupakan molekul yang polar.
Gambar. Molekul CCl4 (non-polar), molekul CO2 (non-polar), dan molekul H2O (polar)
Label:
Kimia X
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tanggalan
Face Book
Blog Archive
- 2022 (1)
- 2012 (1)
- 2011 (3)
-
2010
(17)
- April(1)
-
Februari(16)
- HUKUM DASAR ILMU KIMIA
- Persamaan Reaksi
- Atom, molekul dan ion
- Konsep Mol dan Bilangan Avogadro
- Ikatan logam dan sifat-sifatnya
- Konsep kesetimbangan dinamis
- Reaksi bolak-balik (reversible)
- Kepolaran
- Konfigurasi Elektron yang Stabil
- Ikatan Kovalen
- Ikatan Ion
- Azas Le Chatelier
- Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetim...
- Kesetimbangan kimia
- Slide 2
- slide
- 2008 (16)
- 2007 (1)
Label
KATALOG WEB IND
BANK SOAL UPDATE
Link Soal-Soal
Link Pendidikan
LINK KORAN IND
- Banjarmasin Pos
- Berani
- Business Journal
- Harian Sumut
- Investor Indonesia
- Jawa Pos
- Kompas
- Koran Buruh
- Koran Indonesia
- Koran Jakarta
- Koran Tempo
- Lampung Pos
- Madina Sk
- Media Indonesia
- Metro Padang
- Padang Ekspres
- Pasar Info
- Pelita
- Pikiran Rakyat
- Pontianak Pos
- Pos Kota
- Radar Cirebon
- Rakyat Merdeka
- Republika
- Seputar Indonesia
- Sinar Harapan
- Suara Merdeka
- Suara Pembaruan
- Surya
- Tempo Interaktif
- The Jakarta Post
- Wawasan
- Web Bisnis
0 komentar: